MENGGANDENG CABDIN, MENUJU JOMBANG BANGKIT, BERSAMA WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR
Alhamdulillah
wa syukurillah, dipertemukan dengan lingkungan yang baik dan
orang-orang yang mendukung kegiatan pembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK). Salah satunya adalah
Bu Eni (Kepala SMAISA), beliau mengaku senang dan berterima kasih karena
telah membantu "mengangkat derajat SMAISA", begitu ujar beliau. Sekilas
tentang SMAISA (SMA Islam Sunan Ampel) adalah sekolah kecil yang
berdiri pada 2014, sekolah ini berada di lingkungan pondok Seblak,
Jombang. Bagi pembaca yang mengetahui selayang pandang tentang Pondok
Seblak dan KH. Mahfudz Anwar pasti tidak asing lagi mendengarnya. Pondok
Seblak memiliki tokoh falak yang mendunia, perhitungan beliau diakui
PBNU bahkan kitab-kitab karangannya dijadikan kitab rujukan di
Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.Tidak lain beliau adalah KH Ma'shum
Ali (Mertua KH Mahfudz Anwar).
Menjadi kebanggaan sendiri karena hidup di lingkungan pondok yang dapat memberikan kontribusi pada Negara Indonesia. Nah... sebenarnya dari sini, SMAISA memiliki nilai lebih, nilai jual di hadapan masyarakat.
Ibu Kepala Sekolah sangat mendukung kegiatan PembaTIK dan mengaku senang jika ada guru yang melakukan inovasi untuk pemeblajaran digital, atau sebagainya.
Hari itu, Selasa 25 Oktober 2022, saya dan bu Eni meluncur ke Cabang Dinas Kab. Jombang. Saya bertemu dengan Dra Asijah, M. IP beliau mengatakan bahwa ini adalah capaian yang hebat. Hal tersebut karena, Jombang berhasil masuk dalam 30 besar PembaTIK Level 4 tahun 2022, dan hanya ada 1 perwakilan yaitu salah satu guru di SMA Islam Sunan Ampel. Di sisi lain Jombang masih tergolong minim pemanfaatan layanan Pusdatin terutama seperti Platform Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar. Oleh karena itu Bu Asijah menaruh harapan untuk Jombang bisa bangkit. Dan saya yakin, saya pasti bisa menggandeng teman-teman pengajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan portal Rumah Belajar yang fiturnya dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan guru.
Guru tidak akan tergantikan oleh teknologi, tetapi guru yang enggan belajar TIK maka akan digantikan oleh kecanggihan IT. Menjadi kebanggaan sendiri karena hidup di lingkungan pondok yang dapat memberikan kontribusi pada Negara Indonesia. Nah... sebenarnya dari sini, SMAISA memiliki nilai lebih, nilai jual di hadapan masyarakat.
Ibu Kepala Sekolah sangat mendukung kegiatan PembaTIK dan mengaku senang jika ada guru yang melakukan inovasi untuk pemeblajaran digital, atau sebagainya.
Hari itu, Selasa 25 Oktober 2022, saya dan bu Eni meluncur ke Cabang Dinas Kab. Jombang. Saya bertemu dengan Dra Asijah, M. IP beliau mengatakan bahwa ini adalah capaian yang hebat. Hal tersebut karena, Jombang berhasil masuk dalam 30 besar PembaTIK Level 4 tahun 2022, dan hanya ada 1 perwakilan yaitu salah satu guru di SMA Islam Sunan Ampel. Di sisi lain Jombang masih tergolong minim pemanfaatan layanan Pusdatin terutama seperti Platform Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar. Oleh karena itu Bu Asijah menaruh harapan untuk Jombang bisa bangkit. Dan saya yakin, saya pasti bisa menggandeng teman-teman pengajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan portal Rumah Belajar yang fiturnya dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan guru.
SalamRumahBelajar! 💪😊
#PembaTIK2022
#PembaTIKLevel4
#rumahbelajar
#PusdatinKemendikbudristek